.:Selamat Datang di Kholish Blog's. Situs Resmi Wahidul Kholish Assaumi:.
BannerFans.com

Jumat, 15 Juli 2011

Andai Sholat Subuh Berjama'ah di Masjid Selezat Pizza

Andai Sholat Subuh Berjama'ah di Masjid Selezat Pizza

Oleh : Wahidul Kholis Assaumi

" Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak."

Siapa yang tak pernah mendengar kata pizza? Saya rasa semua orang pasti pernah mendengar kata pizza, walaupun tidak semua orang pernah mencicipinya. Pizza dengan cita rasa yang berbeda dari makanan lainnya menempatkannya di posisi yang istimewa di lidah para pencinta makanan. Begitupun untuk mendapatkannya, tak jarang dari kalangan ekonomi kelas bawah yang berusaha mati-matian mencari uang berhari-hari hanya ingin mencicipi kelezatan pizza. Semua orang pasti akan berbondong-bondong untuk mendapatkan pizza jika ada yang memberi dengan cuma-cuma alias gratis.

Begitu halnya dengan sholat subuh, jika sholat subuh BMW (berjama'ah di masjid di awal waktu)-meminjam istilah orang lain-selezat pizza, akan banyak orang yang berbondong-bondong untuk menikmati kelezatan sholat subuh berjama'ah di masjid. Fenomena ini masih jarang kita dapatkan di sekitar kehidupan kita. Apalagi di lingkungan masyarakat di tanah air kita, Indonesia. Jika kita tinggal di kota atau tinggal di daerah pasar kota, kita tentu akan menemukan ramainya orang di subuh hari bahkan keramaian itu dimulai sejak jam 01.00 dini hari. Sungguh luar biasa perjuangan orang-orang ini. Mereka adalah para pedagang sayur dan sejenisnya. Untuk menjaga kesegaran sayur yang mereka jajakan mereka rela tidak tidur, menembus dinginnya angin malam. Di saat orang lain terlelap dengan dunia mimpinya, mereka sibuk menata barang dagangannya. Saat subuh tiba, mereka semakin sibuk menjajakan dagangan. Sungguh ironis, memang. Yang mereka dapat hanyalah materi saja. Bagaimana dengan sholat subuhnya?

Di kehidupan kita sebagai mahasiswa muslim, tentu sangat mengetahui akan kewajiban sholat subuh. Tapi berapa banyak dari kita yang dapat melaksanakannya berjama'ah di masjid? Padahal saya yakin, kita semua mengetahui minimal pernah mendengar akan fadhilah sholat subuh berjama'ah di masjid. Tapi hanya segelintir saja yang mengaplikasikannya di dalam keseharian kita. Jangankan subuh berjama'ah di masjid, untuk melaksanakan tepat waktu saja kita sering kebablasan. Tak jarang subuh di waktu dhuha.

Kita mungkin pernah mendengar orang yang rela antrian berjam-jam hanya untuk mendapatkan sembako atau sejenisnya. Coba kita bayangkan, jika fenomena antrian itu dialami ketika antrian wudhu untuk sholat subuh berjama'ah di masjid. Tentu akan sulit kita temui, bahkan tidak ada. Seperti halnya fenomena musa'adah JS, sebelum diberlakukan peraturan baru, banyak dari kita yang rela menunggu dari jam 02.00 malam hanya untuk mendapatkan nomor antrian pertama. Tak jarang kita temui di tempat antrian kebanyakan kita hanya menghabiskan waktu dengan mengobrol atau tidur. Bahkan sholat subuh berjama'ah pun mungkin hanya dilakukan ketika antrian musa'adah JS saja.

Begitu beratnya melaksanakan sholat subuh berjama'ah di masjid ini telah jauh-jauh hari disadari oleh Rasulullah SAW. meskipun saat itu para sahabat senantiasa menjaga sholat subuh berjama'ah. Empati dan kehalusan perasaan Rasulullah SAW itu kemudian mendorong beliau untuk bersabda :

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّار

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari No. 141 dan Muslim No. 651)

Subhanallah. Demikian mendalam penjelasan Rasulullah saw tersebut. Untuk mendatangi jama’ah shalat subuh, bahkan kalau tak bisa berjalan, tidak ada pemandu, dengan merangkak pun tetap akan dilakukannya. Ini menandakan betapa besarnya fadhilah sholat subuh berjama'ah di masjid ini. Bayangkan, seorang Rasul yang sangat mulia dan kita semua paham bahwa perilakunya yang lembut sampai mengatakan ingin membakar rumah-rumah mereka. Tentu ini bukan hal yang biasa. Rasulullah SAW begitu sayang dengan umatnya sehingga tidak rela melihat mereka nantinya masuk ke dalam neraka jahanam. Oleh karenanya beliau begitu bersemangat mengajak umatnya untuk melakukan shalat berjamaah di masjid.

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Usman bin Affan pernah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa yang shalat isya berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

Andai saja sholat subuh berjama'ah di masjid selezat pizza, tentu akan banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi setiap masjid dan meramaikan masjid di subuh hari. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga agama kita dengan beristiqomah menjalankan sholat lima waktu berjama'ah di masjid. Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Kholish Blog's on Facebook